“Ni
tunggu dulu Ni, gw bisa jelasin semuanya” Kata seorang pria muda kepada seseorang
yang dipanggil –Ni- tadi.
“Jelasin
apa lagi hah?! Semuanya udah jelas! Gak puas kamu nyakitin aku Biet. Tau gak
selama ini, selama 2 tahun ini aku percaya sama kamu. Aku gak dengerin
kata-kata orang lain yang ngejudge kalau kamu main di belakang aku! Tapi sekarang,
sekarang setelah semuanya jelas dan aku lihat pake mata kepala aku sendiri. Aku
sadar kalau kamu cowok brengsek. Dan kamu Ik, selama ini aku udah percaya sama
kamu! Tapi apa kamu nusuk aku dari belakang, sahabat macam apa kamu Ik?! Puas kamu
Ik puas” Ucap wanita itu.
“Bukan
gitu Ni, pliss dengerin penjelasan aku sama obiet dulu Ni. Plisss…. Aku gak
mungkin nikam kamu Ni, karena kamu sahabat aku” Ucap wanita itu, sambil
terisak.
Ya
laki-laki tadi adalah Obiet dan wanita disebelahnya adalah Oik sahabat dari
Agni. Yup Agni adalah wanita yang melihat bahwa sahabatnya dan pacarnya
sama-sama menikamnya dari belakang.
“Stop
Ik! STOPPP! Aku gak mau lihat air mata buaya kamu lagi, sekarang kita udah
lulus SMP dan aku harap aku gak ketemu sama kamu dan Obiet lagi. Dan buat kamu
Biet, makasih buat semuanya dan kisah kita hanya sampai disini dan kisah kita
juga hanya menjadi memori. Thanks buat semuanya” Ucap Agni lirih.
“Plis
Ni dengerin penjelasan aku” Ucap Obiet sambil menahan tangan Agni.
“Biarin
aku pergi dan long distance ya buat lu berdua” Ucap Agni dan menepis kasar
tangan Oik. Yup ada sedikit isakan di tiap kata yang diucapkan oleh Agni tadi.
1
tahun kemudian ……
Lama
setelah kejadian menyedihkan itu, sekarang Agni sudah duduk di kelas 2 SMA,
tepatnya kelas 2 Ipa 1, bersama para sahabatnya Ify, Sivia, dan Shilla di SMA
Purwacaraka. Sifat Agni pun ikut berubah senjak kejadian itu, dari Agni yang
periang, ceria dan energik, sekarang dia menjadi gadis tomboy, pendiam dan
dingin. Sahabat-sahabatnya pun sudah terbiasa akan hal Agni tersebut, karena
mereka tau ada satu hal yang di rahasiakan oleh Agni sehingga dia menjadi
seperti ini. Walaupun dulunya mereka tidak satu SMP, mereka akan tetap membantu
dan menunggu Agni hingga mereka ingin menceritakannya.
Ini
adalah tahun pertama mereka menginjak kelas 2 SMA. Dan mereka masuk di satu
kelas yang sama.
“Ni,Fy,Vi
kita satu kelas lagi loh… horeeeee” girang Shilla.
“Biasa
aja kali Shil” Jawab Agni dingin.
“Tau
nih nenek lampir satu, satu kelas aja bangga” Ucap seseorang, sehingga membuat
Shilla dan teman-temannya melirik orang yang baru saja bicara tersebut.
“Yeeee
dasar Sipit!!!” Ucap Shilla kesal.
“Weeeeeee
:p” Alvin pun hanya menjulurkan lidahnya, sedangkan Shilla hanya mendengus
kesal.
“Eh
kalian masuk kelas mana?” Tanya Sivia
“Sama
kok kita 2ipa 1” Jawab Iel
“Yey
berarti gue sekelas dong sama lu yel? Horeeee” Kini giliran Sivia yang
kesenengan.
“Tau
deh yang seneng mah deket sama pacarnya” Cibir Cakka
“Apa
deh lu, bilang aja iri :p” Ledek iyel sambil menjulurkan lidahnya.
Mereka
pun saling canda dan saling ejek, sedangkan Agni hanya diam memandang
teman-temannya tersebut.
“Cieee
Rifyyy kompak nih, mentang-mentang sekelas gandengan tangan dah tuh” Ledek
Shilla dan Sivia kompak. Sedangkan Ify hanya menahan malu agar rona merah di
pipinya tidak kelihatan.
“Kalian
iri ya? Minta dong sama cowok kalian” Ledek Rio membela Ify. Sedangkan Shilla
dan Sivia hanya manyun.
“Dasar
lu yo, belain Ify mulu” Cibir Cakka
“Yeeee
biarin :p” Ucap Rio sambil menjulurkan lidahnya.
“Tenang
Siv tanpa kamu minta aku akan menggandeng tangannmu” Ucap iyel manis, sehingga
membuat Sivia salah tingkah.
“Cieeeeee”
Ledek mereka kompak
“Shilla
mau digandeng? Minta ama koko Apin mu gih” Ledek Ify membalas Shilla
“Dia?
Ogah” Tolak Shilla mentah-mentah
“Gw
juga ga mau kali dasar mak lampir”
“Yeee
dasar sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Stopppppp!!!!”
Kompak mereka –kecuali Agni-
“Udah
mending kita kekelas” Saran Iyel.
Mereka
pun berjalan beriringan menuju kelasnya. Yup beginilah kehidupan Agni sekarang,
sebenarnya hidupnya diwarnai keceriaan karena ada sahabat-sahabat seperti Ify,
Sivia dan Shilla, tapi saying Agni belum mau membuka semuanya, semua kenangan
buruknya.
“Ni
dari tadi diem aja, ngomong dong” Ucap Cakka, yang memerhatikan sikap Agni dari
tadi.
“Bukan
urusan lu!!” Ucap Agni dingin. Cakka hanya melengos.
‘huff…..
jutek banget sih nih cewek!’ Batin Cakka
Agni
pun lebih memilih diam dan tak mendengarkan ocehan teman-temannya, mereka pun
berjalan melewati ruang kepsek. Yup karena papan pengumuman ada didekat gerbang
sebelah TU. Agni yang dari tadi sibuk memainkan hpnya pun tidak focus pada
jalanan dan akhirnya…
BRUKKK
“Awwwww”
Rintih seorang gadis
“Ik
kamu gpp kan?” Tanya seorang pria.
“Gpp
kok Biet” Ucap gadis tadi.
Agni
hanya menundukan kepalanya, dia merasa kenal dengan kedua suara ini.
‘Ik,
Biet? Gak mungkin mereka kan’ Batin Agni yang masih duduk bersimpuh dilantai.
“Eh
Ni lu gpp kan?” Tanya Cakka khawatir, sambil mengulurkan tangannya.
“Cieee
yang khawatir nih ye sama Agni” Ledek Shilla, Sivia dan Ify.
“Agni”
gumam kedua orang tadi dan saling berpandangan.
‘apa
bener itu dia’ Batin kedua orang itu.
“Iya,
gw gak papa” Ucap Agni dingin dan diapun berdiri tanpa bantuan Cakka.
“AGNI”
Kaget kedua orang tersebut.
Ekspresi
Agni pun juga sama dengan kedua orang tersebut, hanya bedanya Agni tidak
bersuara. Sedangkan yang lain hanya diam menonton kejadian yang ada di depan
mereka. Agni pun menyembunyikan ekspresi kekagetan itu dari wajahnya, mencoba
senetral mungkin.
“Oh
siapa ya?” Tanya Agni dingin.
“Ni,
tunggu Ni gw bisa jelasin kejadian 1 tahun lalu Ni” ucap Oik lantang, sedangkan
yang lain hanya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Oik tadi.
“Kejadian
apa? Gw aja gak kenal sama kalian” Ucap Agni tambah dingin.
“Ni
plis jangan giniin gue mulu Ni…. Pliss gw mohon Ni, gw sahabat lu Ni gw Oik. Ni
gw ngaku gw salah Ni, pliss maafin gw jangan musuhin gw Ni” Ucap Oik sambil
menahan air matanya agar tidak tumpah.
Yup
Oik dan Agni dulu adalah sahabat dekat, bahkan sangat dekat. Oik sangat
menyayangi Agni dia menganggap Agni sebagai kakaknya sendiri, dan Agni pun
sebaliknya juga begitu. Hingga peristiwa 1 tahun lalu, Agni sudah menganggap
persahabatan mereka END.
“Ni
kenapa sih lu gak bisa maafin gw sama Oik, plis Ni lupain masa lalu. Dan tolong
maafin Oik Ni, pliss lu jangan jahat gitu dong Ni sama gw dan sama Oik” Ucap
Obiet lembut sambil memegang tangan Agni.
Jederrrrr…..
Seperti
ada petir menyambar dan menusuk hati Agni.
‘Apa
maksud mereka gw jahat? Apa gak salah? Apa gak kebalik? Gw cumin gak mau kenal
mereka itu aja kok’ Batin Agni
Agni
pun menepis kasar tangan Obiet dari pergelangan tangannya.
“Apa
gak kebalik biet? Apa gak kebalik ucapan-ucapan yang lu tuduhin ke gw? Apa disini
gw yang jahat? Apa disini gw pemeran antagonis? Apa kalian gak inget kesalahan
kalian di masa lalu? Segitu gampang kalian lupa? Dan akhirnya nyudutin gue
sehingga gue yang salah disini?” Ucap Agni.
“Bukan
gitu Ni tapi … “
Tettttt…..
Teeetttttt
…..
Ucapan
Oik pun terpotong oleh bel sekolah yang berbunyi. Agni pun meninggalkan Oik dan
Obiet serta teman-temannya yang masih memasang wajah bingung.
“Sebenarnya
ada apa sih?” Tanya Ify pada siapapun yang ada disana
“Gw
juga ga tau deh Fy, coba lu tanya aja ama yang namanya Oik itu” ujar Shilla memberi
masukan. Ify pun mendekat ke arah Oik dan Obiet, diikuti yang lain.
“Ehemmmmm…..
hay gw Ify, ini temen-temen gw. Yang ini Sivia, itu Shilla, itu Rio, Alvin,
Gabriel dan Cakka” Ucap Ify sambil memperkenalkan sahabat-sahabat dan pacarnya.
“Hai
gw Oik dan ini Obiet” jawab Oik
“Ouh”
Ucap mereka berohh kompak
“Kalian
kenal sama Agni?” Tanya Shilla to the point.
“Iya”
Jawab oik lesu
“Sebenernya
ada apa sih tadi?” Tanya Cakka penasaran
“Kalau
kalian mau tau soal itu nanti saja gw jelasinnya” ucap Oik diangguki Obiet
“Sekarang
aja” Paksa Ify
“Tapi
bel udah masuk” Jawab Obiet
“hari
pertama sekolah kita bebas kok” Jawab Rio
“Ya
udah kita ke kantin ajah yuk, jelasinnya disana gw laper” Ucap Via polos
“Dasar
lu Vi”
Mereka
bersembilan pun berjalan menuju kantin.
“Eh
lu pada deluan aja deh, gw mau ketoilet” Ucap Cakka sambil nyengir.
“Huuuu
dasar lu cak” Kompak Alvin, Rio dan Iel.
Sedangkan
itu …….
#Lab
Musik
“Kenapa
Biet lu harus datang lagi di kehidupan gue? Apa gak cukup lu buat gue kecewa
dan sedih?” Ucap seorang gadis sambil menahan tangisnya.
Ia
pun mulai memainkan gitar yang berada di lab tersebut. Tanpa disadarinya ada
seseorang yang mendengar hal yang diucapkan Agni tadi dan mendengarkan nyanyian
Agni.
Letih perih terkoyak sudah cintaku untuk
bersamamu
Sayang tinggalkan saja aku
Jangan kau tengok lagi, biar ku pergi
Aku tahu cinta dewasa itu tak selalu miliki
kita
Jalan kita memang berbeda
Jangan kau paksa lagi, biar ku pergi
Dulu
engkau sosok pangeranku
Yang merajut cinta dalam keajaiban
Kini kan ku selesaikan dongeng ini
Gomenasai ku kan pergi
Letih perih
terkoyak sudah cintaku untuk bersamamu
Sayang tinggalkan saja aku
Jangan kau tengok lagi, biar ku pergi
Dulu
engkau sosok pangeranku
Yang merajut cinta dalam keajaiban
Kini kan ku selesaikan dongeng ini
Gomenasai ku kan pergi
Tak
perlu kau sesali yang telah terjadi
Hadapi hidup ini
Hari-hari kan terus berganti
Kisah kita kan jadi memori
Kau
pun tahu cinta dewasa itu tak selalu milik kita
Jalan kita memang berbeda
Jangan kau paksa lagi, biar ku pergi
Dulu
engkau sosok pangeranku
Yang merajut cinta dalam keajaiban
Kini kan ku selesaikan dongeng ini
Gomenasai ku kan pergi
Suara
gitar dipetik pun telah selesai dimainkan. Ya ini adalah ungkapan hati Agni
selama ini. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Agni, Agni kaget dan langsung
menengok ke belakang. Dan betapa kagetnya ia ketika ia tau bahwa itu adalah
Cakka.
Yup
Cakka yang kebetulan lewat di depan ruang lab music mendengar ada seseorang
disana dan ia memutuskan untuk mengintip siapaka orang itu. Dan orang itu
adalah Agni.
“Cakka”
Ucap Agni kaget
“Iya
Ni, gw udah tau semuanya kok Ni” Ucap Cakka.
“Kok?
Dari mana lu tau? Apa? Ouh pasti mereka kan yang ceritain semuanya? Heh udah
gue duga” Sindir Agni sambil tersenyum sinis.
“Ni
dengerin gw” Ucap cakka sambil menghadapkan kepala Agni ke hadapannya.
“Itu
bukan kesalahan mereka seutuhnya Ni, inget Ni Cinta gak bisa di paksakan dan
mereka pasti udah coba nahan perasaan itu agar lu gak sakit hati Ni. Tapi apa
daya seseorang? Mereka gak bisa terus-terusan bohongin perasaan mereka kan? Ni
walaupun itu berat buat kamu, sakit buat kamu. Tapi dari semua ini ada hal yang
dapat kamu ambil kan Ni? Jadi plis Ni balik ke sikap kamu yang dulu” Ucap
Cakka.
“Lu
gak ngerti kka! Gw sakit kka digituin sama orang yang gw sayang. Dua-duanya
orang yang gw saying kka” Ucap Agni lirih
“Gw
ngerti Ni, karena gw sayang sama lu dan itu yang buat gw ngerti. Ni perasaan lu
ke Obiet cumin sekedar rasa benci yang berlebihan, rasa dendam, tapi sebenernya
lu gak mau hal itu ada kan? Apa dengan lihat Oik dan Obiet pisah karena sikap
kamu, kamu bakalan bahagia? Gak kan? Inget Ni kamu akan bahagia bila kamu liat
orang yang kamu sayang bahagia walaupun bukan dengan kamu” Jelas Cakka panjang
lebar.
“Bener
apa kata Cakka Ni” Ucap seseorang.
“Obiet”
Ucap Agni kaget.
“Jujur
gw nyesel bikin lu sakit hati dan hubungan persahabatan lu sama Oik retak. Tapi
Ni perasaan gw gak bisa boong, rasa sayang gw ke Oik lebih besar. Dan lu tau? Gw
strees Ni liat dia nangis mulu semenjak persahabatan lu berdua hancur. Dia selalu
aja nyalahin dirinya sendiri dan akhirnya gue sama Oik putusin buat pindah ke
SMA Purwacaraka agar gue dan Oik bisa ketemu elu dan minta maaf. Dan kita bisa
mulai semuanya dari awal sebagai sahabat” Ucap Obiet memperjelas.
“Iya
Ni, plis maafin gw dan Obiet Ni. Gw kesepian ga ada lu Ni, walaupun Obiet
selalu disamping gw. Tapi gw gak bisa kalau gak ada sahabat gw yang udah gw
anggap kakak sendiri” Ucap Oik parau.
Yup
Oik, Obiet serta yang lainnya telah mendengar semua perkataan cakka pada Agni. Dan
telah tau apa masalah Agni yang sesungguhnya.
“Maafin
gw Ik, Biet, gw terlalu egois” Ujar Agni
“Ga
ni harusnya gue yang minta maaf” Ucap Oik
“Udahlah
yang adil kita berdua sama-sama minta maaf” Ucap Agni dengan cengirannya dan
langsung berhambur ke arah Oik, dan memeluknya.
“Gw
gak nih?” Tanya Obiet melas
“Ye
gak boleh” Kompak Oik dan Agni, sedangkan Obiet hanya manyun.
“Hahahahahaha”
tawa mereka semua berbarengan.
“Ehem
kayaknya tadi ada yang ucapin kata sayang ya? Gimana tuh diterima gak ya?”
Ledek Alvin sambil melirik Cakka, sedangkan Agni hanya salting menahan malu. Cakka
pun demikian, dia pun beranjak mengambil gitar dan memainkannya.
‘Udah terlanjur ketahuan’ batinnya
I always knew
you were the best
the coolest girl
I know
so prettier than
all the rest
the star of my
show
so many times I
wished
you'd be the one
for me
but never knew
you'd get like this
girl what you do
to me
*you're who I'm
thinkin of
girl you ain't
my runner up
and no matter
what you're always number one
**my prize
posession
one and only
adore ya girl i
want ya
the one I cant
live without
that's you
that's you
you're my
special little lady
the one that
makes me crazy
of all the girls
I've ever known
it's you, it's
you
my favorite, my favorite
my favorite, my
favorite girl
my favorite girl
you're used to
goin out'your way
to impress these
mr. wrongs
but you can be
yourself with me
I'll take you as
you are
I know they said
believe in love
it's a dream
that cant be real
so girl let's
write a fairytale
and show 'um how
we feel
Back to * and **
my favorite, my
favorite girl
my favorite girl
baby it's you
my favorite, my
favorite
my favorite, my
favorite girl
my favorite girl
you take my
breath away
with everything
you say
i just wanna be
with you
my baby my baby
oh
my miss dont
play no games
treat you no
other way
than you deserve
cuz you're the girl of my dreams
Back to ** 2x
my favorite, my
favorite
my favorite, my
favorite girl
my favorite girl
my favorite, my
favorite
my favorite, my
favorite girl
my favorite girl
“Would you be my girlfriend Agni
Trinubuwati?” Ucap Cakka, sedangkan Agni hanya tersipu malu dan mengangguk.
“Apa?” Tegas Cakka
“Yes I do” Ucap Agni Lantang, tegas
dan dingin.
“Yessss” Ucap Cakka senang.
“Yesss asik Pj nih kita” Ucap Ify,
Via, Shilla dan Oik.
“Huuuuuu” Sorak Cagni
“Eh tinggal satu pasangan loh” Ucap
iyel sambil melirik Alvin dan Shilla
Alvin dan Shilla yang merasa bahwa
mereka yang diejek pun hanya mendengus sebal dan berjalan deluan menuju kantin.
Dan tanpa mereka berdua sadari, bahwa mereka bergandengan tangan. Yang lain pun
hanya menatap penuh arti.
END
Yeeee ini cerpen
pertama loh
Map yah kalau
jelek dan rada gak nyambung J
Ouh ya dari
cerpen ini kita bisa belajar bahwa mencintai seseorang itu gak harus memiliki
kok.
Dan apapun
masalahnya jangan pernah itu menjadi kan kamu berubah sikap terhadap kehidupanmu,
karena itu akan membuat orang-orang yang dekat denganmu bersedih atau menjauh.
Dan jadilah
seseorang yang pemaaf dan mengakui kesalahannya.
Makasih
Dan maaf kalau
ada salah kata J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar