Selasa, 19 Maret 2013

Ku Kan Pergi


“Ni tunggu dulu Ni, gw bisa jelasin semuanya” Kata seorang pria muda kepada seseorang yang dipanggil –Ni- tadi.
“Jelasin apa lagi hah?! Semuanya udah jelas! Gak puas kamu nyakitin aku Biet. Tau gak selama ini, selama 2 tahun ini aku percaya sama kamu. Aku gak dengerin kata-kata orang lain yang ngejudge kalau kamu main di belakang aku! Tapi sekarang, sekarang setelah semuanya jelas dan aku lihat pake mata kepala aku sendiri. Aku sadar kalau kamu cowok brengsek. Dan kamu Ik, selama ini aku udah percaya sama kamu! Tapi apa kamu nusuk aku dari belakang, sahabat macam apa kamu Ik?! Puas kamu Ik puas” Ucap wanita itu.
“Bukan gitu Ni, pliss dengerin penjelasan aku sama obiet dulu Ni. Plisss…. Aku gak mungkin nikam kamu Ni, karena kamu sahabat aku” Ucap wanita itu, sambil terisak.
Ya laki-laki tadi adalah Obiet dan wanita disebelahnya adalah Oik sahabat dari Agni. Yup Agni adalah wanita yang melihat bahwa sahabatnya dan pacarnya sama-sama menikamnya dari belakang.
“Stop Ik! STOPPP! Aku gak mau lihat air mata buaya kamu lagi, sekarang kita udah lulus SMP dan aku harap aku gak ketemu sama kamu dan Obiet lagi. Dan buat kamu Biet, makasih buat semuanya dan kisah kita hanya sampai disini dan kisah kita juga hanya menjadi memori. Thanks buat semuanya” Ucap Agni lirih.
“Plis Ni dengerin penjelasan aku” Ucap Obiet sambil menahan tangan Agni.
“Biarin aku pergi dan long distance ya buat lu berdua” Ucap Agni dan menepis kasar tangan Oik. Yup ada sedikit isakan di tiap kata yang diucapkan oleh Agni tadi.

1 tahun kemudian ……

Lama setelah kejadian menyedihkan itu, sekarang Agni sudah duduk di kelas 2 SMA, tepatnya kelas 2 Ipa 1, bersama para sahabatnya Ify, Sivia, dan Shilla di SMA Purwacaraka. Sifat Agni pun ikut berubah senjak kejadian itu, dari Agni yang periang, ceria dan energik, sekarang dia menjadi gadis tomboy, pendiam dan dingin. Sahabat-sahabatnya pun sudah terbiasa akan hal Agni tersebut, karena mereka tau ada satu hal yang di rahasiakan oleh Agni sehingga dia menjadi seperti ini. Walaupun dulunya mereka tidak satu SMP, mereka akan tetap membantu dan menunggu Agni hingga mereka ingin menceritakannya.
Ini adalah tahun pertama mereka menginjak kelas 2 SMA. Dan mereka masuk di satu kelas yang sama.
“Ni,Fy,Vi kita satu kelas lagi loh… horeeeee” girang Shilla.
“Biasa aja kali Shil” Jawab Agni dingin.
“Tau nih nenek lampir satu, satu kelas aja bangga” Ucap seseorang, sehingga membuat Shilla dan teman-temannya melirik orang yang baru saja bicara tersebut.
“Yeeee dasar Sipit!!!” Ucap Shilla kesal.
“Weeeeeee :p” Alvin pun hanya menjulurkan lidahnya, sedangkan Shilla hanya mendengus kesal.
“Eh kalian masuk kelas mana?” Tanya Sivia
“Sama kok kita 2ipa 1” Jawab Iel
“Yey berarti gue sekelas dong sama lu yel? Horeeee” Kini giliran Sivia yang kesenengan.
“Tau deh yang seneng mah deket sama pacarnya” Cibir Cakka
“Apa deh lu, bilang aja iri :p” Ledek iyel sambil menjulurkan lidahnya.
Mereka pun saling canda dan saling ejek, sedangkan Agni hanya diam memandang teman-temannya tersebut.
“Cieee Rifyyy kompak nih, mentang-mentang sekelas gandengan tangan dah tuh” Ledek Shilla dan Sivia kompak. Sedangkan Ify hanya menahan malu agar rona merah di pipinya tidak kelihatan.
“Kalian iri ya? Minta dong sama cowok kalian” Ledek Rio membela Ify. Sedangkan Shilla dan Sivia hanya manyun.
“Dasar lu yo, belain Ify mulu” Cibir Cakka
“Yeeee biarin :p” Ucap Rio sambil menjulurkan lidahnya.
“Tenang Siv tanpa kamu minta aku akan menggandeng tangannmu” Ucap iyel manis, sehingga membuat Sivia salah tingkah.
“Cieeeeee” Ledek mereka kompak
“Shilla mau digandeng? Minta ama koko Apin mu gih” Ledek Ify membalas Shilla
“Dia? Ogah” Tolak Shilla mentah-mentah
“Gw juga ga mau kali dasar mak lampir”
“Yeee dasar sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Lampir”
“Sipit”
“Stopppppp!!!!” Kompak mereka –kecuali Agni-
“Udah mending kita kekelas” Saran Iyel.
Mereka pun berjalan beriringan menuju kelasnya. Yup beginilah kehidupan Agni sekarang, sebenarnya hidupnya diwarnai keceriaan karena ada sahabat-sahabat seperti Ify, Sivia dan Shilla, tapi saying Agni belum mau membuka semuanya, semua kenangan buruknya.
“Ni dari tadi diem aja, ngomong dong” Ucap Cakka, yang memerhatikan sikap Agni dari tadi.
“Bukan urusan lu!!” Ucap Agni dingin. Cakka hanya melengos.
‘huff….. jutek banget sih nih cewek!’ Batin Cakka
Agni pun lebih memilih diam dan tak mendengarkan ocehan teman-temannya, mereka pun berjalan melewati ruang kepsek. Yup karena papan pengumuman ada didekat gerbang sebelah TU. Agni yang dari tadi sibuk memainkan hpnya pun tidak focus pada jalanan dan akhirnya…

BRUKKK

“Awwwww” Rintih seorang gadis
“Ik kamu gpp kan?” Tanya seorang pria.
“Gpp kok Biet” Ucap gadis tadi.
Agni hanya menundukan kepalanya, dia merasa kenal dengan kedua suara ini.
‘Ik, Biet? Gak mungkin mereka kan’ Batin Agni yang masih duduk bersimpuh dilantai.
“Eh Ni lu gpp kan?” Tanya Cakka khawatir, sambil mengulurkan tangannya.
“Cieee yang khawatir nih ye sama Agni” Ledek Shilla, Sivia dan Ify.
“Agni” gumam kedua orang tadi dan saling berpandangan.
‘apa bener itu dia’ Batin kedua orang itu.
“Iya, gw gak papa” Ucap Agni dingin dan diapun berdiri tanpa bantuan Cakka.
“AGNI” Kaget kedua orang tersebut.
Ekspresi Agni pun juga sama dengan kedua orang tersebut, hanya bedanya Agni tidak bersuara. Sedangkan yang lain hanya diam menonton kejadian yang ada di depan mereka. Agni pun menyembunyikan ekspresi kekagetan itu dari wajahnya, mencoba senetral mungkin.
“Oh siapa ya?” Tanya Agni dingin.
“Ni, tunggu Ni gw bisa jelasin kejadian 1 tahun lalu Ni” ucap Oik lantang, sedangkan yang lain hanya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Oik tadi.
“Kejadian apa? Gw aja gak kenal sama kalian” Ucap Agni tambah dingin.
“Ni plis jangan giniin gue mulu Ni…. Pliss gw mohon Ni, gw sahabat lu Ni gw Oik. Ni gw ngaku gw salah Ni, pliss maafin gw jangan musuhin gw Ni” Ucap Oik sambil menahan air matanya agar tidak tumpah.
Yup Oik dan Agni dulu adalah sahabat dekat, bahkan sangat dekat. Oik sangat menyayangi Agni dia menganggap Agni sebagai kakaknya sendiri, dan Agni pun sebaliknya juga begitu. Hingga peristiwa 1 tahun lalu, Agni sudah menganggap persahabatan mereka END.
“Ni kenapa sih lu gak bisa maafin gw sama Oik, plis Ni lupain masa lalu. Dan tolong maafin Oik Ni, pliss lu jangan jahat gitu dong Ni sama gw dan sama Oik” Ucap Obiet lembut sambil memegang tangan Agni.

Jederrrrr…..

Seperti ada petir menyambar dan menusuk hati Agni.
‘Apa maksud mereka gw jahat? Apa gak salah? Apa gak kebalik? Gw cumin gak mau kenal mereka itu aja kok’ Batin Agni
Agni pun menepis kasar tangan Obiet dari pergelangan tangannya.
“Apa gak kebalik biet? Apa gak kebalik ucapan-ucapan yang lu tuduhin ke gw? Apa disini gw yang jahat? Apa disini gw pemeran antagonis? Apa kalian gak inget kesalahan kalian di masa lalu? Segitu gampang kalian lupa? Dan akhirnya nyudutin gue sehingga gue yang salah disini?” Ucap Agni.
“Bukan gitu Ni tapi … “

Tettttt…..
Teeetttttt …..

Ucapan Oik pun terpotong oleh bel sekolah yang berbunyi. Agni pun meninggalkan Oik dan Obiet serta teman-temannya yang masih memasang wajah bingung.
“Sebenarnya ada apa sih?” Tanya Ify pada siapapun yang ada disana
“Gw juga ga tau deh Fy, coba lu tanya aja ama yang namanya Oik itu” ujar Shilla memberi masukan. Ify pun mendekat ke arah Oik dan Obiet, diikuti yang lain.
“Ehemmmmm….. hay gw Ify, ini temen-temen gw. Yang ini Sivia, itu Shilla, itu Rio, Alvin, Gabriel dan Cakka” Ucap Ify sambil memperkenalkan sahabat-sahabat dan pacarnya.
“Hai gw Oik dan ini Obiet” jawab Oik
“Ouh” Ucap mereka berohh kompak
“Kalian kenal sama Agni?” Tanya Shilla to the point.
“Iya” Jawab oik lesu
“Sebenernya ada apa sih tadi?” Tanya Cakka penasaran
“Kalau kalian mau tau soal itu nanti saja gw jelasinnya” ucap Oik diangguki Obiet
“Sekarang aja” Paksa Ify
“Tapi bel udah masuk” Jawab Obiet
“hari pertama sekolah kita bebas kok” Jawab Rio
“Ya udah kita ke kantin ajah yuk, jelasinnya disana gw laper” Ucap Via polos
“Dasar lu Vi”
Mereka bersembilan pun berjalan menuju kantin.
“Eh lu pada deluan aja deh, gw mau ketoilet” Ucap Cakka sambil nyengir.
“Huuuu dasar lu cak” Kompak Alvin, Rio dan Iel.
Sedangkan itu …….

#Lab Musik
“Kenapa Biet lu harus datang lagi di kehidupan gue? Apa gak cukup lu buat gue kecewa dan sedih?” Ucap seorang gadis sambil menahan tangisnya.
Ia pun mulai memainkan gitar yang berada di lab tersebut. Tanpa disadarinya ada seseorang yang mendengar hal yang diucapkan Agni tadi dan mendengarkan nyanyian Agni.

 Letih perih terkoyak sudah cintaku untuk bersamamu
 Sayang tinggalkan saja aku
 Jangan kau tengok lagi, biar ku pergi
 Aku tahu cinta dewasa itu tak selalu miliki kita
 Jalan kita memang berbeda
 Jangan kau paksa lagi, biar ku pergi

Dulu engkau sosok pangeranku
 Yang merajut cinta dalam keajaiban
 Kini kan ku selesaikan dongeng ini
 Gomenasai ku kan pergi

 Letih perih terkoyak sudah cintaku untuk bersamamu
 Sayang tinggalkan saja aku
 Jangan kau tengok lagi, biar ku pergi

Dulu engkau sosok pangeranku
 Yang merajut cinta dalam keajaiban
 Kini kan ku selesaikan dongeng ini
 Gomenasai ku kan pergi

Tak perlu kau sesali yang telah terjadi
 Hadapi hidup ini
 Hari-hari kan terus berganti
 Kisah kita kan jadi memori

Kau pun tahu cinta dewasa itu tak selalu milik kita
 Jalan kita memang berbeda
 Jangan kau paksa lagi, biar ku pergi

Dulu engkau sosok pangeranku
 Yang merajut cinta dalam keajaiban
 Kini kan ku selesaikan dongeng ini
 Gomenasai ku kan pergi

Suara gitar dipetik pun telah selesai dimainkan. Ya ini adalah ungkapan hati Agni selama ini. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Agni, Agni kaget dan langsung menengok ke belakang. Dan betapa kagetnya ia ketika ia tau bahwa itu adalah Cakka.
Yup Cakka yang kebetulan lewat di depan ruang lab music mendengar ada seseorang disana dan ia memutuskan untuk mengintip siapaka orang itu. Dan orang itu adalah Agni.
“Cakka” Ucap Agni kaget
“Iya Ni, gw udah tau semuanya kok Ni” Ucap Cakka.
“Kok? Dari mana lu tau? Apa? Ouh pasti mereka kan yang ceritain semuanya? Heh udah gue duga” Sindir Agni sambil tersenyum sinis.
“Ni dengerin gw” Ucap cakka sambil menghadapkan kepala Agni ke hadapannya.
“Itu bukan kesalahan mereka seutuhnya Ni, inget Ni Cinta gak bisa di paksakan dan mereka pasti udah coba nahan perasaan itu agar lu gak sakit hati Ni. Tapi apa daya seseorang? Mereka gak bisa terus-terusan bohongin perasaan mereka kan? Ni walaupun itu berat buat kamu, sakit buat kamu. Tapi dari semua ini ada hal yang dapat kamu ambil kan Ni? Jadi plis Ni balik ke sikap kamu yang dulu” Ucap Cakka.
“Lu gak ngerti kka! Gw sakit kka digituin sama orang yang gw sayang. Dua-duanya orang yang gw saying kka” Ucap Agni lirih
“Gw ngerti Ni, karena gw sayang sama lu dan itu yang buat gw ngerti. Ni perasaan lu ke Obiet cumin sekedar rasa benci yang berlebihan, rasa dendam, tapi sebenernya lu gak mau hal itu ada kan? Apa dengan lihat Oik dan Obiet pisah karena sikap kamu, kamu bakalan bahagia? Gak kan? Inget Ni kamu akan bahagia bila kamu liat orang yang kamu sayang bahagia walaupun bukan dengan kamu” Jelas Cakka panjang lebar.
“Bener apa kata Cakka Ni” Ucap seseorang.
“Obiet” Ucap Agni kaget.
“Jujur gw nyesel bikin lu sakit hati dan hubungan persahabatan lu sama Oik retak. Tapi Ni perasaan gw gak bisa boong, rasa sayang gw ke Oik lebih besar. Dan lu tau? Gw strees Ni liat dia nangis mulu semenjak persahabatan lu berdua hancur. Dia selalu aja nyalahin dirinya sendiri dan akhirnya gue sama Oik putusin buat pindah ke SMA Purwacaraka agar gue dan Oik bisa ketemu elu dan minta maaf. Dan kita bisa mulai semuanya dari awal sebagai sahabat” Ucap Obiet memperjelas.
“Iya Ni, plis maafin gw dan Obiet Ni. Gw kesepian ga ada lu Ni, walaupun Obiet selalu disamping gw. Tapi gw gak bisa kalau gak ada sahabat gw yang udah gw anggap kakak sendiri” Ucap Oik parau.
Yup Oik, Obiet serta yang lainnya telah mendengar semua perkataan cakka pada Agni. Dan telah tau apa masalah Agni yang sesungguhnya.
“Maafin gw Ik, Biet, gw terlalu egois” Ujar Agni
“Ga ni harusnya gue yang minta maaf” Ucap Oik
“Udahlah yang adil kita berdua sama-sama minta maaf” Ucap Agni dengan cengirannya dan langsung berhambur ke arah Oik, dan memeluknya.
“Gw gak nih?” Tanya Obiet melas
“Ye gak boleh” Kompak Oik dan Agni, sedangkan Obiet hanya manyun.
“Hahahahahaha” tawa mereka semua berbarengan.
“Ehem kayaknya tadi ada yang ucapin kata sayang ya? Gimana tuh diterima gak ya?” Ledek Alvin sambil melirik Cakka, sedangkan Agni hanya salting menahan malu. Cakka pun demikian, dia pun beranjak mengambil gitar dan memainkannya.
          ‘Udah terlanjur ketahuan’ batinnya

I always knew you were the best
the coolest girl I know
so prettier than all the rest
the star of my show
so many times I wished
you'd be the one for me
but never knew you'd get like this
girl what you do to me

*you're who I'm thinkin of
girl you ain't my runner up
and no matter what you're always number one

**my prize posession
one and only
adore ya girl i want ya
the one I cant live without
that's you that's you

you're my special little lady
the one that makes me crazy
of all the girls I've ever known
it's you, it's you
my favorite, my favorite
my favorite, my favorite girl
my favorite girl

you're used to goin out'your way
to impress these mr. wrongs
but you can be yourself with me
I'll take you as you are
I know they said believe in love
it's a dream that cant be real
so girl let's write a fairytale
and show 'um how we feel

Back to * and **

my favorite, my favorite girl
my favorite girl
baby it's you
my favorite, my favorite
my favorite, my favorite girl
my favorite girl

you take my breath away
with everything you say
i just wanna be with you
my baby my baby oh
my miss dont play no games
treat you no other way
than you deserve cuz you're the girl of my dreams

Back to ** 2x

my favorite, my favorite
my favorite, my favorite girl
my favorite girl
my favorite, my favorite
my favorite, my favorite girl
my favorite girl

          “Would you be my girlfriend Agni Trinubuwati?” Ucap Cakka, sedangkan Agni hanya tersipu malu dan mengangguk.
          “Apa?” Tegas Cakka
          “Yes I do” Ucap Agni Lantang, tegas dan dingin.
          “Yessss” Ucap Cakka senang.
          “Yesss asik Pj nih kita” Ucap Ify, Via, Shilla dan Oik.
          “Huuuuuu” Sorak Cagni
          “Eh tinggal satu pasangan loh” Ucap iyel sambil melirik Alvin dan Shilla
          Alvin dan Shilla yang merasa bahwa mereka yang diejek pun hanya mendengus sebal dan berjalan deluan menuju kantin. Dan tanpa mereka berdua sadari, bahwa mereka bergandengan tangan. Yang lain pun hanya menatap penuh arti.

END
Yeeee ini cerpen pertama loh
Map yah kalau jelek dan rada gak nyambung J
Ouh ya dari cerpen ini kita bisa belajar bahwa mencintai seseorang itu gak harus memiliki kok.
Dan apapun masalahnya jangan pernah itu menjadi kan kamu berubah sikap terhadap kehidupanmu, karena itu akan membuat orang-orang yang dekat denganmu bersedih atau menjauh.
Dan jadilah seseorang yang pemaaf dan mengakui kesalahannya.
Makasih
Dan maaf kalau ada salah kata J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar