Created By : Novena Grace
Hai WMYB memasuki part 21
masih ada yg baca gak ya O.o
Semoga masih....
Oke
CEKIDOTTTTTTTTTTTTT
“Ya
udah ayuk kita mulai latihannya” Ucap Rio agak keras yang
melihat bahwa teman-temannya sudah selesai merundingkan lagu apa
yang akan dinyanyikan nanti.
‘Argggsss sakit!! Aduh kenapa mesti di saat kaya gini sih kambuhnya’ Batin Ify.
Shilla
yang melihat ada yang aneh dari Ify yang terus memegangi
perutnya dan menunduk pun menjadi heran dan khawatir.
“Fy lu kenapa?” Tanya Shilla khawatir.
Via,
Agni dan CRAG yang mendengar pertanyaan Shilla kepada Ify tadi
pun menengok kearah Ify. Ify yang mendengar pertanyaan tersebut
hanya menggelengkan kepalanya dan tetap menunduk.
“Kalau
gak papa ngapain lu nundukin kepala lu terus?” Tanya Shilla
sambil berjongkok dihadapan Ify. Ify yang melihat perlakuan Shilla
tersebut memutuskan untuk segera berdiri sebelum Shilla melihat
muka pucatnya.
“Gw gak papa kok. Udah yuk mending
kita latihan, lusa kan udah pentas.” Ujar Ify sambil berjalan
menuju grand piano putih yang ada di panggungg dengan tetap
menundukkan wajahnya. Akan tetapi Rio menahan laju jalan Ify
dengan menarik lengannya dan membalikkan tubuh Ify.
“Lo kenapa?”Tanyanya dingin, akan tetapi ada nada khawatir di suara tersebut.
“Gw
gak papa kok kak Rio.” Sergah Ify, ada nada takut di setiap
jawaban Ify pada Rio. Rio yang menyadari hal itu langsung merubah
intonasi suaranya.
“Gak mungkin kan kalau gak papa lu nundukin wajah lu terus?” Ucap Rio lebih lembut, sambil mengangkat wajah Ify.
Dan tiba-tiba ......
Brukkk.......
Ify pingsan dan terjatuh di pelukan Rio. Semua yang ada di sana kaget dengan pingsannya Ify.
“Fy.... Ify” Ucap Rio sambil mengguncang-guncang bahu Ify.
“Kak
mending lu bawa Ify ke UKS deh kak, kayaknya magh dia kambuh.
Udah mending lu gendong dia.” Ucap Agni khawatir.
Semua yang disana menengok ke arah Agni. Magh? Kenapa gak bilang dari tadi coba!
“Kenapa lu gak bilang dari tadi sih Ni kalau Ify punya magh!” Gertak Rio.
“Gw kan gak tau dia semalem makan apa gak!” Balas Agni.
“Tapi
lu harusnya tau tanda” kalau magh dia kambuh. Kan lu udah lama
sahabatan sama dia.” Ucap Rio ada nada bentakan disana. Agni
yang mendengar hal tersebut menjadi takut dan merasa bersalah.
“Santai
bro, mending lu bawa Ify ke UKS.” Ucap Iyel, Rio pun mengangguk
dan dengan segera menggendong dan membawa Ify menuju UKS bersama
Via, Shilla, Iyel, dan Alvin.
Entah mengapa ada
rasa khawatir didiri Rio saat melihat keadaan Ify, walaupun
mereka baru beberapa hari ini bertemu, namun rasa untuk menjaga
Ify dalam diri Rio sangatlah besar.
Rio terus
berlari menuju UKS. UKS dengan ruang music jaraknya agak jauh.
Harus menuruni tangga menuju lantai 1, karena ruang music sendiri
berada di lantai 2.
Sesampainya di UKS Rio
langsung menidurkan Ify disalah satu tempat tidur yang ada disana.
Via dengan sigap mengambil minyak kayu putih dan Shilla
menyiapkan teh hangat untuk Ify saat dia bangun nanti.
“Yel
tolong lu beliin bubur ayam dikantin. Nih duitnya.” Suruh Rio
pada Iyel sambil memberikan uang 10.000 Rp. Alvin pun mengangguk
dan berlari menuju kantin.
*Ruang Music.
Agni
yang merasa bersalah atas ketidak pekaannya pada sahabatnya
sendiri hanya terduduk di ruang music, sambil menunduk dan
menyesali kesalahannya.
“Apa gue kurang peka ya
sama sahabat gue sendiri? Kenapa sih Ni, lu bodoh banget! Padahal
lu sama Ify tuh udah lama sahabatan, tapi kenapa lu gak bisa
peka sama dia, padahal dia selalu ada dan peka sama lu.” Gumam
Agni. Tak terasa air matanya menetes, Agni tak menyadari bahwa ada
orang lain selain dirinya disana.
“Ni, bukan
kesalahan lu kok. Wajar aja lagi, semua manusia punya kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Jadi jangan pernah salahin hal
yang baru saja terjadi. Ify juga gak sampai koma kan?” Ujar
seseorang sambil merangkul bahu Agni.
Agni yang
merasa ada yang merangkul bahunya langsung menengok ke arah orang
tersebut. Dan betapa kagetnya dia saat melihat orang tersebut.
“Kak Cakka.” Ujar Agni kaget.
“Kenapa
kaget ngelihat gue masih disini nemenin lu dan ngerangkul lu
gini? Gimana so sweet kan gue?” Ucap Cakka narsis.
“Elu kak masih aja narsis. Gue kaget bukan karena itu.” Ucap Agni yang sebelumnya menoyor kepala Cakka.
“Tuh
kan lu noyor kepala gue mulu. Emang lu pikir gue mainan yang
ditoyor langsung goyang-goyang kepalanya.” Ucap Cakka sambil
manyun.
“Kalau bukan karena itu, terus karena apa dong?” Tanya Cakka lagi.
“Hahahahah.
Kak, kak, sifat lu tuh gak bisa di tebak ya. Kadang manja,
kadang kaya big baby, kadang narsis, dan juga kadang dewasa. Ya gue
kaget karena kedewasaan lu tadi.” Jawab Agni sambil tertawa.
“Iya
dong, kan gue udah SMA jadi harus dewasa. Udah dewasa keren
lagi.” Ucap Cakka narsis sambil menaikkan kerah bajunya.
“Huuuuuuu” Sorak Agni.
“Ehm.... Sorry ganggu.Tapi gw ada perlu sama Cakka.” Ucap seseorang dengan nada juteknya.
****
“De gawat De.” Seru seorang siswi dengan hebohnya sambil memasuki ruang OSIS.
“Gawat kenapa sih?” Jawab Dea cuek.
“Itu
si Rio gendong anak kelas satu ke UKS, mana kayaknya dia si
Rio itu khawatir banget sama tuh anak.” Ucap siswi yang satunya
lagi.
“Hah? Yang bener lu Ra,Ren?” Ucap Dea kaget
sambil bertanya kepada kedua siswi tersebut. Siswi tersebut hanya
mengangguk. Yak mereka adalah Zahra dan Aren.
“Iya.
Suer deh. Mana Iyel sama Alvin ikutan lagi, disebelah mereka
juga ada 2 cewek tadi. Untung aja Cakka gak ikut.” Ucap Aren
sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk huruf V. Zahra? Hanya
mengangguk.
“Jangan-jangan tuh cewek sama temennya lagi De. Wah kalo kaya gini mah gak bisa dibiarin lagi De.” Ucap Zevana.
“Tenang
aja Ze. Nanti kita kerjain mereka setelah ulang tahun sekolah.
Gue udah tau kok gimana ngerjain mereka dan buat mereka kapok,
karena udah berani-beraninya deketin CRAG. Terutama adik kelas
tengil yang berani deketin Rio itu. Liat aja nanti!” Ucap Dea.
“Maksud lu berdua apa sih?” Tanya Zahra bingung.
“Udah
nanti aja kita jelasin. Mending sekarang lu sama Aren panggil
Cakka sama Iyel. Kita kan mau ngadain rapat buat acara ultah
nanti. Biar gue sama Zevana yang manggil Rio sama Alvin.” Perintah
Dea, Aren dan Zahra pun hanya mengangguk dan melakukan tugasnya
masing-masing.
**
#UKS
Via
terus saja menempelkan minyak kayu putih pada hidung Ify, agar
ia dapat segera sadar. Shilla juga memijat-mijat kepala Ify dengan
lembut. Rio dan Alvin sedang duduk disalah satu sofa di UKS
tersebut.
“Yo” Panggil Alvin pelan, agar Shilla dan Sivia tidak mendengarnya.
“Hem” deham Rio.
“Kok lu khawatir banget sih ama Ify? Apa lu suka sama dia?” Tanya Alvin.
Deghhh.....
‘Aduhh kenapa Alvin nanyak itu coba!’ Batin Rio.
Yup pasalnya Rio masih bingung dengan perasaan yang ada dihatinya tersebut.
“Ify,
akhirnya lu sadar juga.” Seru Via saat melihat Ify sadar dari
pingsannya. Tentu saja hal ini digunakan Rio untuk menghindar dari
pertanyaan Alvin tersebut.
Rio pun berdiri dari tempatnya duduk dan menuju ranjang Ify.
“Bagus deh lu udah sadar behel, lu tuh ngerepotin tau gak!” Ucap Rio pada Ify.
“Lu sek, gw baru sadar udah di omelin.” Ucap Ify manyun, Rio pun tersenyum melihat hal itu.
“Udah jangan manyun mulu. Udah jelek makin jelek deh lu.” Ledek Rio lagi.
“Tuh kan.” Ucap Ify makin manyun.
“Kacang kacang” Kompak Shilla dan Via.
“Tau nih mentang-mentang Ify udah sadar kita dikacangin.” Lanjut Alvin.
“Tau deh yang lagi PDKT mah.” Ucap Via, sambil nyengir.
“Apaan sih lu Vi.Eh Agni mana?” Tanya Ify yang melihat, tidak adanya kehadiran sahabatnya yang satu itu.
Semua
pun kaget dan melihat ke arah Rio. Ify yang bingung pun ikut
melihat ke arah Rio, seakan meminta penjelasan, akan tatapan
teman-temannya.
Bersambung ......
Oke segini dulu part 21nya ya
Keep Read all
Mau nanya kalau kalian ada diposisi Ify dalam cerbung ini kira" apa yg kalian lakukan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar