Kamis, 07 November 2013

When Makes You Beautifull Part 21

Created By : Novena Grace

Hai WMYB memasuki part 21
masih ada yg baca gak ya O.o
Semoga masih....
Oke

CEKIDOTTTTTTTTTTTTT

“Ya udah ayuk kita mulai latihannya” Ucap Rio agak keras yang melihat bahwa teman-temannya sudah selesai merundingkan lagu apa yang akan dinyanyikan nanti.

‘Argggsss sakit!! Aduh kenapa mesti di saat kaya gini sih kambuhnya’ Batin Ify.
Shilla yang melihat ada yang aneh dari Ify yang terus memegangi perutnya dan menunduk pun menjadi heran dan khawatir.

“Fy lu kenapa?” Tanya Shilla khawatir.

Via, Agni dan CRAG yang mendengar pertanyaan Shilla kepada Ify tadi pun menengok kearah Ify. Ify yang mendengar pertanyaan tersebut hanya menggelengkan kepalanya dan tetap menunduk.

“Kalau gak papa ngapain lu nundukin kepala lu terus?” Tanya Shilla sambil berjongkok dihadapan Ify. Ify yang melihat perlakuan Shilla tersebut memutuskan untuk segera berdiri sebelum Shilla melihat muka pucatnya.

“Gw gak papa kok. Udah yuk mending kita latihan, lusa kan udah pentas.” Ujar Ify sambil berjalan menuju grand piano putih yang ada di panggungg dengan tetap menundukkan wajahnya. Akan tetapi Rio menahan laju jalan Ify dengan menarik lengannya dan membalikkan tubuh Ify.

“Lo kenapa?”Tanyanya dingin, akan tetapi ada nada khawatir di suara tersebut.

“Gw gak papa kok kak Rio.” Sergah Ify, ada nada takut di setiap jawaban Ify pada Rio. Rio yang menyadari hal itu langsung merubah intonasi suaranya.

“Gak mungkin kan kalau gak papa lu nundukin wajah lu terus?” Ucap Rio lebih lembut, sambil mengangkat wajah Ify.

Dan tiba-tiba ......

Brukkk.......

Ify pingsan dan terjatuh di pelukan Rio. Semua yang ada di sana kaget dengan pingsannya Ify.

“Fy.... Ify” Ucap Rio sambil mengguncang-guncang bahu Ify.

“Kak mending lu bawa Ify ke UKS deh kak, kayaknya magh dia kambuh. Udah mending lu gendong dia.” Ucap Agni khawatir.

Semua yang disana menengok ke arah Agni. Magh? Kenapa gak bilang dari tadi coba!

“Kenapa lu gak bilang dari tadi sih Ni kalau Ify punya magh!” Gertak Rio.

“Gw kan gak tau dia semalem makan apa gak!” Balas Agni.

“Tapi lu harusnya tau tanda” kalau magh dia kambuh. Kan lu udah lama sahabatan sama dia.” Ucap Rio ada nada bentakan disana. Agni yang mendengar hal tersebut menjadi takut dan merasa bersalah.

“Santai bro, mending lu bawa Ify ke UKS.” Ucap Iyel, Rio pun mengangguk dan dengan segera menggendong dan membawa Ify menuju UKS bersama Via, Shilla, Iyel, dan Alvin.

Entah mengapa ada rasa khawatir didiri Rio saat melihat keadaan Ify, walaupun mereka baru beberapa hari ini bertemu, namun rasa untuk menjaga Ify dalam diri Rio sangatlah besar.

Rio terus berlari menuju UKS. UKS dengan ruang music jaraknya agak jauh. Harus menuruni tangga menuju lantai 1, karena ruang music sendiri berada di lantai 2.

Sesampainya di UKS Rio langsung menidurkan Ify disalah satu tempat tidur yang ada disana. Via dengan sigap mengambil minyak kayu putih dan Shilla menyiapkan teh hangat untuk Ify saat dia bangun nanti.

“Yel tolong lu beliin bubur ayam dikantin. Nih duitnya.” Suruh Rio pada Iyel sambil memberikan uang 10.000 Rp. Alvin pun mengangguk dan berlari menuju kantin.

*Ruang Music.

Agni yang merasa bersalah atas ketidak pekaannya pada sahabatnya sendiri hanya terduduk di ruang music, sambil menunduk dan menyesali kesalahannya.

“Apa gue kurang peka ya sama sahabat gue sendiri? Kenapa sih Ni, lu bodoh banget! Padahal lu sama Ify tuh udah lama sahabatan, tapi kenapa lu gak bisa peka sama dia, padahal dia selalu ada dan peka sama lu.” Gumam Agni. Tak terasa air matanya menetes, Agni tak menyadari bahwa ada orang lain selain dirinya disana.

“Ni, bukan kesalahan lu kok. Wajar aja lagi, semua manusia punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi jangan pernah salahin hal yang baru saja terjadi. Ify juga gak sampai koma kan?” Ujar seseorang sambil merangkul bahu Agni.

Agni yang merasa ada yang merangkul bahunya langsung menengok ke arah orang tersebut. Dan betapa kagetnya dia saat melihat orang tersebut.

“Kak Cakka.” Ujar Agni kaget.

“Kenapa kaget ngelihat gue masih disini nemenin lu dan ngerangkul lu gini? Gimana so sweet kan gue?” Ucap Cakka narsis.

“Elu kak masih aja narsis. Gue kaget bukan karena itu.” Ucap Agni yang sebelumnya menoyor kepala Cakka.

“Tuh kan lu noyor kepala gue mulu. Emang lu pikir gue mainan yang ditoyor langsung goyang-goyang kepalanya.” Ucap Cakka sambil manyun.

“Kalau bukan karena itu, terus karena apa dong?” Tanya Cakka lagi.

“Hahahahah. Kak, kak, sifat lu tuh gak bisa di tebak ya. Kadang manja, kadang kaya big baby, kadang narsis, dan juga kadang dewasa. Ya gue kaget karena kedewasaan lu tadi.” Jawab Agni sambil tertawa.

“Iya dong, kan gue udah SMA jadi harus dewasa. Udah dewasa keren lagi.” Ucap Cakka narsis sambil menaikkan kerah bajunya.

“Huuuuuuu” Sorak Agni.

“Ehm.... Sorry ganggu.Tapi gw ada perlu sama Cakka.” Ucap seseorang dengan nada juteknya.

****

“De gawat De.” Seru seorang siswi dengan hebohnya sambil memasuki ruang OSIS.

“Gawat kenapa sih?” Jawab Dea cuek.

“Itu si Rio gendong anak kelas satu ke UKS, mana kayaknya dia si Rio itu khawatir banget sama tuh anak.” Ucap siswi yang satunya lagi.

“Hah? Yang bener lu Ra,Ren?” Ucap Dea kaget sambil bertanya kepada kedua siswi tersebut. Siswi tersebut hanya mengangguk. Yak mereka adalah Zahra dan Aren.

“Iya. Suer deh. Mana Iyel sama Alvin ikutan lagi, disebelah mereka juga ada 2 cewek tadi. Untung aja Cakka gak ikut.” Ucap Aren sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk huruf V. Zahra? Hanya mengangguk.

“Jangan-jangan tuh cewek sama temennya lagi De. Wah kalo kaya gini mah gak bisa dibiarin lagi De.” Ucap Zevana.

“Tenang aja Ze. Nanti kita kerjain mereka setelah ulang tahun sekolah. Gue udah tau kok gimana ngerjain mereka dan buat mereka kapok, karena udah berani-beraninya deketin CRAG. Terutama adik kelas tengil yang berani deketin Rio itu. Liat aja nanti!” Ucap Dea.

“Maksud lu berdua apa sih?” Tanya Zahra bingung.

“Udah nanti aja kita jelasin. Mending sekarang lu sama Aren panggil Cakka sama Iyel. Kita kan mau ngadain rapat buat acara ultah nanti. Biar gue sama Zevana yang manggil Rio sama Alvin.” Perintah Dea, Aren dan Zahra pun hanya mengangguk dan melakukan tugasnya masing-masing.

**

#UKS

Via terus saja menempelkan minyak kayu putih pada hidung Ify, agar ia dapat segera sadar. Shilla juga memijat-mijat kepala Ify dengan lembut. Rio dan Alvin sedang duduk disalah satu sofa di UKS tersebut.

“Yo” Panggil Alvin pelan, agar Shilla dan Sivia tidak mendengarnya.

“Hem” deham Rio.

“Kok lu khawatir banget sih ama Ify? Apa lu suka sama dia?” Tanya Alvin.

Deghhh.....

‘Aduhh kenapa Alvin nanyak itu coba!’ Batin Rio.

Yup pasalnya Rio masih bingung dengan perasaan yang ada dihatinya tersebut.

“Ify, akhirnya lu sadar juga.” Seru Via saat melihat Ify sadar dari pingsannya. Tentu saja hal ini digunakan Rio untuk menghindar dari pertanyaan Alvin tersebut.

Rio pun berdiri dari tempatnya duduk dan menuju ranjang Ify.

“Bagus deh lu udah sadar behel, lu tuh ngerepotin tau gak!” Ucap Rio pada Ify.

“Lu sek, gw baru sadar udah di omelin.” Ucap Ify manyun, Rio pun tersenyum melihat hal itu.

“Udah jangan manyun mulu. Udah jelek makin jelek deh lu.” Ledek Rio lagi.

“Tuh kan.” Ucap Ify makin manyun.

“Kacang kacang” Kompak Shilla dan Via.

“Tau nih mentang-mentang Ify udah sadar kita dikacangin.” Lanjut Alvin.

“Tau deh yang lagi PDKT mah.” Ucap Via, sambil nyengir.

“Apaan sih lu Vi.Eh Agni mana?” Tanya Ify yang melihat, tidak adanya kehadiran sahabatnya yang satu itu.

Semua pun kaget dan melihat ke arah Rio. Ify yang bingung pun ikut melihat ke arah Rio, seakan meminta penjelasan, akan tatapan teman-temannya.


Bersambung ......

Oke segini dulu part 21nya ya
Keep Read all
Mau nanya kalau kalian ada diposisi Ify dalam cerbung ini kira" apa yg kalian lakukan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar