Jumat, 28 Juni 2013

When Makes You Beautidul Part 19


Created By : Novena Grace

Haiiiii ......
Ini part 19 O.o
Maaf ngaret
Tadi ada acara soalnya ....
Koment dan like ya teman :)

I Hope You Like It

Cekidotttt


“Ya udah kita tunggu.” Ucap Via seraya duduk disamping Iyel, sedangkan Shilla lebih memilih duduk disamping Via.


‘Daripada sama Alvin atau Cakka, bikin keki aja!’ Pikirnya.


Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Shilla dari belakang. Shilla yang kaget pun langsung menoleh.


“Eh lu Ni, ngagetin aja.” Ucap Shilla kaget sambil mengusap dadanya.


“Ni lu kemana aja sih? Kok lama banget datengnya? Untung aja ini lagi masa-masa MOS, jadi kan lu gak dihukum.” Cerocos Via saat melihat Agni.


“Sorry-sorry, tadi macet. Jadi gue gak bisa nyelip.” Ucap Agni sambil menundukkan wajahnya.


“Lu kenapa Ni? Kok pake topi gini? Penampilan baru? Trus ngapain lu nundukin wajah lu gitu?” Cerocos Shilla, sambil mencoba membuka topi yang dipakai oleh Agni.


“Gue gak papa kok, biasa aja lagi.” Jawab Agni sambil mengecoh tangan Shilla, agar tidak menyentuh topinya.


Cakka, Alvin dan Iyel yang melihat perdebatan dari ketiga sahabat ini hanya memandang bingung dan kesal. Cakka yang melihat ada yang aneh dari sikap Agni, yang selalu mengecoh saat Shilla ingin membuka topinya pun, menjadi penasaran. Dia pun mencoba turun tangan dan.....


Happp


Topi itu dapat dengan mudah dibuka oleh Cakka. Yup gerak-gerik Agni yang sedikit lamban sekarang ini, dapat terbaca oleh Cakka. Sehingga membuat dia bisa membaca pergerakan Agni.
Shilla dan Via yang melihat bahwa topi tersebut sudah dapat di rebut oleh Cakka, mengambil pergerakan cepat dengan menegakkan wajah Agni. Tentu saja dengan tenaga Via yang kuat. Shilla yang melihat wajah Agni babak belur pertama kali, menjadi kaget dan syok, sehingga tidak mampu berkata-kata.


“Ya ampun Agni!!! Muka lu kenapa babak belur gini?” Kaget Via, yang berhasil melihat wajah Agni tanpa paksaan.


Cakka, Alvin dan Iyel yang melihat hal itu kaget melihat Agni seperti itu.


“Gak gue gak papa.” Jawab Agni dingin sambil menepis tangan Via dari wajahnya.


“Tapi Ni, wajah lu ....” Ucap Shilla tetapi dipotong oleh Agni.


“GW BILANG GAK PAPA YA GAK PAPA!!” Bentak Agni pada Shila, Shilla yang melihat kemarahan Agni tersebut hanya menunduk dan tak berani menatap Agni.


“Ni, biasa aja dong! Jangan pake bentakan.” Gertak Alvin pada Agni, Agni pun menatap Alvin tajam. Dan dia pun sadar akan sikapnya yang kasar tadi pada Shilla.


“Sorry Shil, gw gak maksud bentak lu. Gue cuman lagi ga mau cerita dan ga mau dipaksa.” Ucap Agni sambil meminta maaf pada Shilla.


“Iya gpp kok Ni, gw juga salah karena terlalu ngedesak lu. Maafingue ya Ni.” Ucap Shilla sambil memeluk Agni.


“Oke. Gpp.” Balas Agni.


“Ehem... Gue gak diajak nih.” Ucap Via dengan tampang ngambeknya.


“Hahahahaha...” Tawa Shilla dan Agni, akhirnya pun mereka berpelukan bertiga.


Cakka, Alvin dan Iyel hanya tersenyum tipis melihat hal itu.


‘Ternyata lu gak kaya cewe lain Ni.’ Ucap Cakka, tentunya dalam hati.


‘Walaupun lu galak Shill, lu punya hati yang tulus ya.’ Batin Alvin.


‘Gak salah gue pilih lu.’ Pikir Iyel.


***


“Looo!” Ucap Dea sambil melayangkan tangannya keatas, sementara Ify hanya memejamkan matanya.


‘Papa tolong Ify.’ Batin Ify.


“Jangan pernah lu berlaku kasar sama adik kelas.” Ujar seseorang tajam dengan suara baritonenya sambil menahan tangan Dea erat.


‘Eh kok gak kerasa apa-apa ya? Apa gw udah pingsan karena di tampar nih cewek? Tapi kok perasaan gw ada yang ngomong ya tadi? Dan kayaknya, suaranya gue kenal nih.’ Pikir Ify, Ify pun perlahan membuka matanya. Yak dan dia melihat disana masih ada Dea yang ditahan tangannya oleh RIO. Yup RIO.


“Lepasin Yo sakit. Ishhhh” Ucap Dea sambil merintih kesakitan, Rio pun melepas pegangan tangannya pada Dea yang sangat erat tersebut.


“Kenapa sih lu belain dia Yo! Dia tuh kasar banget sama gw, tadi dia nabrak gw. Kalau lu gak percaya tanya aja tuh sama Zeze.” Ucap Dea sambil menunjuk-nunjuk muka Ify dan mencoba mencari bantuan dari Zeze. Zeze yang mendengar namanya disebut hanya mengangguk.


“Gak usah pake nunjuk-nunjuk bisa kali ya!” Ucap Ify sinis.


“Tuh kan lo liat sendiri dia tuh kasar sama aku Yo. Aturan kamu belain aku, jangan dia.” Ucap Dea dengan nada manjanya pada Rio. Ify yang melihat hal tersebut hanya mencelos dan merasa jijik dengan tingkah laku Dea kepada Rio.


“Iya tapi caranya gak usah kasar gitu bisa kan De? Dan jangan bersikap manja kaya gini sama gue, gue jijik liatnya.” Ucap Rio dingin dan tajam. Dea yang mendengar hal tersebut hanya manyun dan menunjukkan wajah kesalnya pada Ify.


“Ayo Fy, kita dipanggil bu Ira. Tapi sebelumnya kita temuin yang lain dulu.” Ucap Rio dengan tanpa sadar menggandeng tangan Ify. Dea yang melihat hal itu menjadi kesal dan benci terhadap Ify.


‘Liat aja lo nanti gw bales.’ Ucap Dea dalam hati.


“De.” Panggil Zeze pada Dea.


“Apaan.” Jawab Dea jutek.


“Dia itu anak MOS yang dimentorin sama Rio cs. Temen-temennya juga pada deket sama anak Rio cs.” Ujar Zeze memberi informasi.


“Kenapa lu baru bilang sekarang sih! Kenapa ga dari tadi! Adik kelas kaya dia dan teman-temannya tuh harus dienyahkan.” Omel Dea pada Zeze.


“Habis lu main ngomel-ngomel aja ama tuh cewek.” Bela Zeze.


“Ya udah lu buru sms Zahra sam Angel, biar ngumpul dikelas gw. Kitabikin rencana biar dia sama teman-temannya gak kecentilan sama Rio Cs.” UcapDea memberi perintah, sedangkan Zeze hanya mengangguk dan mengambil ponselnya dari saku untuk meng-sms Zahra dan Angel.


‘Liat aja nanti gw bales lo.’ Pikir Dea dengan senyum sinisnya.


****


Sementara itu Ify yang kaget dengan sikap Rio yang langsung menggandengnya menjadi salah tingkah.


‘Aduh kenapa gw jadi deg-degan begini di gandeng sama Rio pesek satu ini. Apa gw suka ya ama dia? Ah ga mungkin, ga mungkin. Jangan sampai deh. Tapi tadi dia belain gw didepan kakak kelas rese itu.’ Ucap Ify dengan tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepalanya dan senyum-senyum ga jelas.


Rio yang melihat hal itu menjadi bingung.


“Lu kenapa hel? Ayan ya?” Tanya Rio dengan tampang watadosnya.
Ify yang mendengar ocehan Rio tersebut menjadi tersadar. ‘Gak jadi deh baiknya.’ Batin Ify.


“Enak aja lu ngatain gue ayan! Gue gak punya penyakit gituan ya!” Omel Ify.


“Lah terus ngapa lu geleng-geleng kepala sama senyum-senyum ga jelas gitu?” Tanya Rio yang heran dengan tingkah Ify.


“Terserah gue, hidup-hidup gue kali! Ngapa lu yang ngurusin pesek.” Omel Ify.
Rio yang memang tidak ingin bertengkar dulu dengan Ify, menarik Ify makin cepat menuju kantin (*si Rio masih gak sadar juga ya -_-. Ify gantian dong.). Sesampainya dikantin Rio langsung menyeret Ify menuju meja kawan-kawannya.


Ify dan Rio yang melihat pemandangan berpelukan Agni, Via dan Shilla menjadi bingung. Dan langsung menatap kearah Alvin, Cakka dan Iyel, dengan tatapan yang seakan bertanya ‘Mereka kenapa?’. Alvin, Cakka dan Iyel hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.


“Heh lu bertiga berpelukan kayak teletubies gini gak ajak-ajak gue? Hellowww serasa gue cuman dijadiin penonton.” Cetus Ify dengannada jutek yang dibuat-buat.


Shilla, Via dan Agni yang mendengar suara itu menjadi sadardan langsung membalikkan badan. *yang ngebalikin badan tuh cuman Agni sama Shilla.


“Ify.” Ucap ketiganya kompak.


“Hei guys, bisa kali ya manggilnya gak pake toa? Mending lu jelasin ini ada apaan? Kenapa gue bisa sampe ketinggalan begini? Dankenapa juga wajah lu bisa bonyok begitu Ni?” Tanya Ify.


“Nanya satu-satu kali Fy, udah gue aja yang jelasin.” Ujar Via.


Tetapi Via menunda niatnya untuk menjelaskan dan langsung memberi kode kepada teman-temannya agar melihat tangan Rio danIfy yang saling menggenggam. Cakka, Alvin dan Iyel yang juga melihat kode Via langsung mengarah ke tangan Ify dan Rio, begitupula Agni dan Shilla.


“Katanya mau jelasin Vi? Kok lu malah diem sih!”Ucap Ify yangkesal pada sikap Via yang diam, sambil memainkan matanya.


“Iya iya gue jelasin, jangan ngambek dong. Tapi bisa kali yagandengannya dilepas dulu.”Ucap Via sambil menyeringai nakal.


Ify dan Rio yang menyadari hal itu dengan cepat langsung melepaskan tangan mereka yang saling bertautan. Hal ini membuat mereka berdua menjadi malu dan salah tingkah, apa lagi ditambah ejekan-ejekan dari teman-temannya yang super jail ini.


“Ahhhh udah buru jelasin!! Kalau gak gue ngambek nih.” Ucap Ify yang menirukan gaya seorang anak kecil yang sedang ngambek.


“Cieeeee Ify ngambek.” Kompak Shilla, Agni dan Via. Melihat muka Ify yang sepertinya serius ngambek, jadilah mereka berhenti menjahilinya dan menceritakan hal yang tadi terjadi.


Akhirnya Via menjelaskan dari awal pertengkaran Shilla dan Agni. Ify yang mendengarkannya hanya mengangguk paham.


“Jadi gitu Fy.” Ucap Via.


“Ouhh. Ya udah nanti aja kita selesain, sekarang kita ke kak Rio.” Ucap Ify sambil mengalihkan mukanya dan menatap Rio serius. Rio yang dari tadi asik bercanda ria dengan Alvin, Iyel dan Cakka, menjadi kaget karena namanya disebut-sebut.


“Loh kenapa dengan gue?”Tanya Rio dengan tampang watadosnya lagi.


Ify yang mendengar perkataan Rio barusan hanya menepok jidatnya dan menahan kesal.


“Kak Rioooooooo. Kayaknya lu bener-bener pikun deh ya!! Tadi kan lu bilang sama gue kalau kita semua dipanggil sama Bu.Ira.” Ucap Ify kesal.Rio yang mendengar penjelasan Ify pun, juga menepuk jidatnya.


“Ouh iya, gw baru inget Fy. Sorry sorry hehehehe” Ucap Rio dengan cengirannya. Ify? Jangan ditanya lagi dia sudah menahan amarahnya dari tadi.


‘Kapan-kapan perlu gue timpuk sepatu nih anak.’Batin Ify saking kesalnya.


“Emang ada apa Yo kita dipanggil Bu.Ira?” Tanya Alvin bingung.


“Gue juga gak tau Vin, tapi yang jelas kita semua disuruh ngumpul diruangan Bu Ira.” Ujar Rio sambil beridiri dari tempat duduknya, diikuti oleh Cakka, Alvin dan Iyel. Tetapi hal itu langsung ditahan oleh Via dan Shilla, Ify dan Agni hanya menatap bingung Via dan Shilla dan dalam sekejap mereka ingat dengan perjanjian kemarin.


“STOOPPPPPPP”Ucap Via. CRAG pun bingung dengan tingkah Via yang menahan mereka.


“Ada apa sih Bakpau? Lu gak denger tadi kita tuh dipanggil sama Bu.Ira.” Ucap Iyel pada Via.


“Gue denger tem, tapi apa lu dan temen-temen lu lupa dengan perjanjian kemarin hah?” Ucap Via dengan nada yang dibuat-buat.


“Perjanjian apaan lagi?”Ucap Iyel.


“Ouh beneran lupa. Berarti satu geng ini, geng pelupa? Kenapa gak dinamain geng The Pikun Boy’s? Kan lebih kompak.” Ujar Agni.


“Tadinya sih Ag, mau dinamain gitu. Tapi karena gak sesuai dengan tampang kita yang keren-keren ini, makanya kita namain The CRAG.”Ucap Cakka dengan tampang watadosnya.


“HAHAHAHAHAHA”Tawa SISA kompak, setelah mendengarkan pernyataan polos Cakka tersebut.


Pletak


Yak 3 jitakan mendarat mulus di kepala Cakka. Dari siapa lagi kalau bukan dari sahabat sehatinya, yaitu Rio, Alvin dan Iyel.


“Bego lu Kka.” Sungut Iyel kesal dengan perlakuan temannya yang agak oon ini.(*just Story CLuvers ._.V)


“Emang perjanjian apa sih?” Tanya Alvin.


“Perjanjian jadi babu kita selama 2 minggu lah.”Jawab Shilla.


CRAG yang mendengar perjanjian itu hanya mencelos dan kesal, masa iya pangeran BN jadi babu.Pikir mereka masing-masing sambil memanyunkan bibirnya.


“Udah jangan pada manyun, nih lu pada bawain tas kita.” Ucap Agni sambil menyerahkan tasnya pada Cakka, Shilla pada Alvin, Via pada Iyel dan Ify pada Rio.


“Jangan dibuka-buka. Awas aja kalau sampai ada yang hilang! Kalian berempat tanggung jawab.” Ucap Agni.


“Ya udah yuk kita jalan ke ruangan kepala sekolah.” Ucap Ifymengkomandoi teman-temannya. CRAG yang diperlakukan seperti ini hanya menatap SISA sebal.


Merekapun berjalan beriringan, SISA didepan dan CRAG dibelakang. Seperti layaknya seorang bodyguard yang menjaga seorang permaisurri. Saat melewati Dea Cs, Ify pun melontarkan suatu hal dengan nada suara yang bisa dibilang tinggi.


“KAYAKNYA KELIATAN YA? SIAPA YANG DISEBUT PUTRI, SAMA SIAPA YANG DISEBUT KAMPUNGAN!!” Ucap Ify dengan setiap penekanan disetiap katanya. Dea Cs yang mendengar hal itu hanya menatap SISA kesal dan sinis.


“Fy kenapa lu bilang kayak gitu? Kita jadi diliatin siswa lain nih.”Ucap Agni.


“Udah nanti gw jelasin, makanya pas pulang sekolah kita ngumpul di rumah gue. Dan sekalian bahas masalah Agni. Tenang aja Ni, tadi gue udah sms nyokap lu kok.” Ucap Ify yang melihat keresahan di muka Agni.Sedangkan Agni yang mendengar perkataan bahwa Ify sudah memberitahu mamanya, membuat hatinya tenang.


‘Emang lu sahabat terbaik gue Fy.’Batin Agni.


>Skip


#Ruang Kepala Sekolah.


Rio pun mengetok pintu dan Bu. Ira mempersilahkan mereka untuk masuk.


“Baguslah kalau kalian sudah datang.” Ujar Bu. Ira yang menyambut kedatangan CRAG dan SISA dengan senyuman.


“Iya Bu. Tapi ngomong-ngomong ada apa kami disuruh kemari bu?” Tanya Agni To The Point. Ify, Shilla dan Via hanya mengangguk. Sedangkan CRAG? Hanya bengong, karena mendengar kata-kata Agni kepada Bu.Ira yang berani tadi.


“Hem, ibu menyuruh kalian kesini untuk menanyakan, apa kalian sudah memilih lagu untuk pentas nanti?” Tanya Bu.Ira.


“Kalau lagu yang nyanyi sendiri kita udah milih Bu. Tapi kalau buat duet kita minta persetujuan dulu sama mereka.” Jawab Ify sambil menunjuk kearah CRAG, tepatnya Rio.


“Hem baiklah. Untuk solo kalian akan menyanyikan lagu apa? Dan apakah kalian sudah melakukan latihan dan persiapan?” Tanya Bu. Ira.


“Kemarin sih udah Bu. Tapi kita belum terlalu siap Bu, makanya nanti kita berencana untuk latihan lagi. Kalau soal lagu, masih kami rahasiakan.” Jawab Shilla.


“Ya sudah. Kalian gunakan saja ruang music untuk latihan. Ingat jangan mengecewakan nama sekolah, kepercayaan Ibu, Ibu serahkan pada kalian.” Ucap Bu. Ira sambil tersenyum.


“Baik Bu.” Jawab SISA kompak. Lalu mereka pun keluar dari ruangan kepala sekolah dan melangkah menuju ruang music untuklatihan. CRAG? Mereka mengikuti SISA di belakang.



STOPPPPP


Kayaknya segini dulu ya 19 nya


Tetep baca ya :D


Coment kalau mau dilanjut


Makasih teman :D


Tetap hijaukan bumi kita ya


Go Green ....

Follow @grace_novena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar