When Makes You Beautifull part 11
Setelah dari kantin, CRAG pun memutuskan untuk kembali ketempat
SISA berada. Dari raut wajah mereka, terlihat bahwa tersirat kemarahan dan
kekesalan kepada adik kelas mereka tersebut. Mereka pun melangkah lebih cepat
agar dapat cepat sampai di taman belakang.
>Skip<
Sementara itu
SISA sedang bersenda gurau, sambil memakan-makanan mereka yang hampir habis
tersebut. Lalu datang CRAG, dengan tampang yang bisa dibilang ingin memakan
mereka hidup-hidup.
“Heh, siapa yang
ngerjain kita?!” Ucap Rio dengan suara agak tinggi, Ify dkk yang mendengar hal
tersebut pun kaget dan langsung menengok ke sumber suara tersebut.
“Gw kak, mang
napa?” Jawab Agni santai, sementara itu Shilla dan Sivia hanya cengo melihat
kejujuran Agni tersebut. Sedangkan Ify hanya diam, tanpa memperlihatkan
ekspresi apa-apa. Jelas dia sudah tau sifat sahabatnya yang satu ini.
“Ouh jadi lu yang
ngelakuin ini cewe jadi-jadian! Mau lu tuh apa sih!” Bentak Cakka kesal, kali
ini Cakka yang maju. Karena dia sudah kepalang kesal sama gadis yang satu ini.
“Loh emang kenapa
kak?” Tanya Agni polos dan menunjukka wajah bingungnya.
“CKCKCKC. Jangan
sok polos deh! Lo sama temen-temen lo udah masukin sambel yang banyak sama es
jeruk kita keaseman. Pasti itu perbuatan kalian kan!” Jelas Cakka sambil
menyindir Agni.
“Loh lu kan gak
bilang dan gak nulis kalo tuh rasa bakso harus pedes apa gak, terus es jeruknya
harus manis atau asem banget. Kan lu ama temen-temen lu gak nulis, jadi kita
gak salah dong?” Ujar Agni santai sambil menyunggingkan senyumnya.
SKAK MAT! Bagi CRAG, mereka tidak bisa
membalas apa-apa lagi. Jelas sudah memang benar apa yang dikatakan oleh adik
kelasnya yang satu ini, pantas saja dia dipilih jadi ketua. Sekarang Cakka dan
teman-temannya hanya berdiam dan tak bergeming.
“Gak
bisa jawab kan lo kak? Makanya jadi orang jangan asal ngebentak!” Ujar Ify,
yang kali ini berani membuka suaranya. Sedangkan yang lain hanya mengangguk
menyetujui.
“Oke.
Kita emang salah dan maaf atas bentakan kita tadi.” Ujar Iyel membuka suara,
mewakili teman-temannya.
“Ya
udah. Jadi sekarang kita ngapain lagi nih?” Tanya Shilla, yang memang dia sudah
merasa bosan dengan keadaan ini.
“Kalian
ikut kita” Perintah Alvin.
“Ikut
kemana lagi sih pitttt. Kaki gw pegel dan capek nih!!” Keluh Shilla manja,
sambil sedikit meledek Alvin.
“Pit
pit aja lo Shill! Inget gw kakak kelas lu, manggil yang sopan dong!” Ucap Alvin
tegas.
“Iye
dah iya, emang mau kemana sih?” Ucap Shilla malas.
“Udah
ikut aje jangan bawel!” Sergah Alvin.
Yang
lain pun mengikuti langkah Alvin, mereka terus berjalan menyusuri lorong-lorong
kelas yang lumayan sepi. Ify dkk yang mengikuti dari belakang hanya diam
membisu, tidak berminat untuk mengobrol. Begitupula dengan CRAG, mereka
berjalan dengan gaya stay cool mereka. Hingga akhirnya sampailah mereka di
sebuah ruangan, didalam ruangan tersebut terdapat gitar, piano, drum, keyboard
dan alat musik lainnya. Yup ini adalah ruang musik, dimana ditemopat inilah
para siswa dan siswi menuangkan bakat-bakat mereka yang terpendam. Seperti
bernyanyi dan bermain alat musik. SISA pun bingung mengapa mereka dibawa
kesini?.
“Pasti
lu pada bingung kan kenapa lu pada kita bawa kesini” Ucap Alvin sambil
menyunggingkan senyum misteriusnya. SISA yang mendengar perkataan Alvin
tersebut pun hanya mengangguk.
“Oke.
Kita minta lu pada buat nyanyi secara solo dengan memainkan alat musik yang ada
disini.” Jelas Cakka sambil menatap keempat gadis tersebut.
“Buat
apa kita nyanyi didepan kalian? Dan plis deh kak tatapan lu gak enakin banget.
Pengen muntah gw liatnya” Tanya Via sambil meledek Cakka dan tatapannya.
Sementara itu Cakka hanya memanyunkan bibirnya.
“Lu
lupa kita bakalan pentas nanti pas Ultah sekolah?” Tanya Iyel balik.
“Inget
kok tapi kan itu pergrup bukan solo” Bantah Via.
“Yup
itu tadi. Tapi peraturan itu diubah.” Jawab Iyel.
“Kok?”
Tanya Via bingung mewakili yang lainnya. Lalu Iyel pun menceritakan
kejadiannya.
#FlashBack On
CRAG
sedang berjalan menuju taman belakang kembali, ketika melewati ruang kepala
sekolah, Bu Ira pun memanggil mereka.
“Cakka,
Rio, Gabriel, Alvin. Bisa ikut ibu?” Tanya Bu Ira setelah mengabsen
satu-persatu anggota CRAG. Merekapun mengangguk, lalu mengikuti Bu Ira masuk
kedalam ruangannya. Lalu merekapun duduk dibangku yang berada didepan Bu Ira.
“Ada
apa buk?” Tanya Rio To The Point. Yup dia gak suka bertele-tele.
“Jadi
begini, yang akan menampilkan penampilan dipentas Ulang tahun SMA Bakti Nusa
tadi tidak semua murid kelas 10 yang ikut. Setelah Ibu fikir-fikir lagi lebih baik
memilih satu kelompok saja yang mewakilkan kelas 10 yang baru masuk tahun ini.”
Ujar Bu. Ira.
“Lalu
apa hubungannya sama kita Bu? Dan apakah MOS akan tetap berlanjut?” Cerocos
Cakka, yang lain pun hanya menatapnya tajam. Tatapan mereka seakan mengartikan
‘Gak Sopan! Belum selesai ngomong itu Bu. Ira’. Melihat itu Cakka hanya
tersenyum memperlihatkan gigi-giginya.
“Maaf
Bu” Ucap Cakka sambil memperlihatkan wajah melasnya.
“Tak
apa Cakka. Jadi begini setelah Ibu pikir-pikir lagi. Ibu akan memilih kelompok
yang kalian bina sebagai pengisi acara nanti dalam ulang tahun sekolah nanti.
Sedangkan untuk MOS sendiri akan ditiadakan untuk saat ini, sehingga yang
lainnya terbagi rata.” Jelas Bu Ira.
“Tapi
kenapa harus kelompok kita Bu?” Tanya Iyel, yang kali ini bertanya setelah
Bu.Ira selesai menjelaskan.
“Kalian
akan tau nanti setelah melihat keahlian mereka masing-masing saat melatih
mereka. Dan satu lagi, mereka akan bernyanyi secara solo dan duet. Tetapi
duetnya bersama dengan para mentor. Ini kertas yang sudah berisikan pasangan
duet kalian dengan adik kelas kalian masing-masing. Jadi mereka akan
menyanyikan dua lagu yang pertama solo dan yang kedua duet dengan mentornya.
Dan tidak ada bantahan. Mengerti!” Ucap Bu. Ira tegas sambil menyerahkan kertas
tersebut. Sedangkan anggota CRAG hanya mengangguk pasrah, mau dikata apa lagi
kalau Bu. Ira udah setegas ini pasti gak bisa dilawan. Dan akhirnya merekapun
hanya pasrah. Dan keluar ruangan dengan membawa kertas tersebut.
#FlashBack Off.
Usai
Iyel menceritakannya, kelompok SISA pun hanya cengo dan diam mematung.
‘Gak
salah nih duet sama mereka?’ Batin mereka kompak. Dan hanya memasrahkan diri
saja.
“Heh
pada diem lagi! Udah sekarang maju satu-satu, gue mau liat kemampuan kalian
dalam memainkan alat musik dan take vokal” Ucap Rio dengan sedikit memerintah.
“Iya.
Biasa aja kali, jadi siapa dulu nih yang pertama main? Gak mungkin kan kita
langsung main serempak? Emang bisa nilai apa?!” Jawab dan tanya Ify sedikit
dengan nada nyolotnya, karena dia benci dengan seseorang yang suka memerintah
seperti Rio ini.
“Biasa
aja dong behel! Gak usah nyolot!” Balas Rio.
“Enak
aja lu manggil gue asal behel-behel aja! Gue punya nama tau nama gue IFY! Dasar
lu pesek nyebelin!” Balas Ify.
“Heh
gue juga punya nama kali, jangan asal manggil pesek aja lu! Dasar behel lu”
Balas Rio gak mau kalah.
“Pesek”
“Behel”
“Pesek”
“Behel”
“Pesek”
“Behel”
“Gua
Kece”
“Hah
lu kece sek? Kecebong iya kale” Jawab Ify sambil menyunggingkan senyum
kemenangannya.
“Ihh
dasar Behel, tuh gigi takut dimalingin ya! Makanya di kerangkengin!” Balas Rio
gemes.
“Eh
udah-udah ngapa jadi pada berantem gini sih! Udah lah keburu habis nih
waktunya, mending lu deluan deh Ni sebagai ketua” Ucap Alvin menghentikan
pertengkaran antara Ify dan Rio. Dan langsung menyuruh Agni untuk maju dan
memperlihatkan bakatnya. Agni pun hanya mengangguk pasrah, lalu dia berjalan ke
arah gitar hitam yang tergeletak indah disana dan mengambilnya. Lalu duduk di
kursi yang disediakan.
STOPP...
Ehhh perasaan CRAG ama SISA berantem
mulu ya? Kapan akurnya tuh?!
Terus pasangan duetnya siapa ajah ya?
Dan Agni akan nyanyiin lagu apa tuh?
Wah kayaknya makin seru dan gaje ya.
Hehehehe
Tunggu aja ya, part selanjutnya. ^_^
Keep Reading
Dan follow my twitter ya
@grace_novena
Makasih teman-teman :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar